Selamat Datang di mr. Bakul Pulsa Blogs

BERITA TERBARU

7 kesalahan saat memulai bisnis

Kurva pemasukan yang
menunjukkan penurunan akan
membuat seorang pemula bisnis
merasa ciut, apalagi jika hal tersebut
terjadi di tahun pertama. Ketahuilah
bahwa akan selalu seperti itu.
Namun, supaya tidak merugi parah,
ketahuilah kesalahan-kesalahan yang
umum terjadi. Berikut adalah 7
kesalahan terumum yang dilakukan
pebisnis pemula dan beberapa saran
untuk menghindari kesalahan
tersebut dari Joana L Krotz, penulis
buku
Microsoft Small Business Kit:
1. Tak punya peta
Selalu didengungkan agar para
wirausahawan yang ingin memulai
usaha untuk mengisi diri dengan
bahan bakar “gairah/passion”
supaya tak gampang menyerah.
Tetapi sejujurnya, Anda tak hanya
butuh bahan bakar untuk bergerak
saja, Anda butuh rencana!
Ambillah waktu untuk menyelidiki
pasar dan target pelanggan,
kompetisi, dan hal lainnya. Fokuskan
diri untuk menjawab pertanyaan:
“Bagaimana caranya menghasilkan
pendapatan dari usaha ini?”
Ambil contoh kasus; Anda
membuka toko rental DVD karena
lokasi yang agak terpojok, Anda
memusatkan diri agar terlihat oleh
orang lain. Mencoba memeriahkan
dekorasi eksterior dan interior agar
dilihat orang. Modal Anda pun
tersedot ke sana. Alhasil, film-film
yang Anda miliki tidak memiliki
inventaris yang bagus. Alhasil, para
pelanggan yang sudah berhasil
masuk, keluar dengan kecewa,
Anda pun tak berhasil mendapatkan
pendapatan. Pelajaran yang bisa
diambil adalah perencanaan yang
matang sejak awal dan fokus.
Jangan berbuat nekat jika tak ada
perencanaan yang jelas.
2. Menjual di bawah harga pasar
“ Banyak wirausahawan menilai
barang atau menempatkan harga
miliki terlalu murah,” ungkap Linda
Hollander, penulis buku Bags to
Riches. Artinya, hal ini akan
membuat mereka selalu
mengkhawatirkan tentang uang.
Setiap kali mereka mendapatkan
pesanan, tak ada rasa senang,
karena harga yang dipatok terlalu
rendah dan tak ada keuntungan
yang didapat.
Sebelum mencantumkan harga,
lakukan perhitungan. Hitung
pengeluaran tetap dan pengeluaran
sewaktu-waktu. Lakukan riset pasar
dan nilai harga kompetitor.
Perhitungkan margin yang Anda
butuhkan untuk mendapatkan
keuntungan yang dibutuhkan.
3. Memulai bisnis cuma untuk coba-
coba
Kebanyakan wirausahawan hanya
melihat gambaran besar; tipe
visioner, pengambil risiko, pencari
tantangan. Makin berhadapan
dengan tantangan, makin
bersemangat mereka. Tak jarang,
tipe ini mencari-cari masalah supaya
bisa menemukan tantangan dan
merasa lebih bersemangat.
“Pewirausaha yang merasa bosan
adalah salah satu senjata pembunuh
yang tersembunyi dalam
perusahaan kecil yang terlihat
sehat,” jelas Ralph Warner, penulis
buku How to Run a Thriving
Business. Tujuan untuk
menjalankan bisnis adalah untuk
mencetak uang. Jangan mencoba
mengambil risiko hanya untuk
mendapatkan keseruan. Anda
membahayakan seluruh perusahaan
dan orang-orang di dalamnya.
4. Tak mengerti tentang marketing
sedikit pun
Jarang sekali orang-orang yang baru
memulai bisnis menyusun rencana
atau menyiapkan anggaran untuk
marketing. Umumnya, pemilik
usaha baru ini berpikir bahwa
marketing adalah pengeluaran yang
tak diperlukan. Atau, lebih parahnya,
menyamaartikan marketing dengan
sales.
“Marketing harus memikirkan
tentang penjualan di masa depan.
Sementara sales harus memikirkan
berapa banyak penjualan yang
terjadi hari ini,” jelas Rob Gelphman,
yang menjalankan perusahaan
marketing communications di San
Jose, California. Permasalahan
mendasarnya adalah kurangnya
pengalaman mengenai proses siklus
sales. Pemula bisnis biasanya
meng-hire orang sales lebih dulu.
Idealnya, hire orang yang bisa
membantu merencanakan proyek
dan menyusun langkah ke depan,
baru utus para sales untuk
berjualan.
5. Bos tidak sama dengan sahabat
Di awal pembukaan bisnis, setiap
orang tampaknya bekerja 3-4
jabatan sekaligus. Sepertinya tak
perlu memusingkan alur
manajemen. “Ketika mengawali
sebuah bisnis, prosesnya diciptakan
secara tak sengaja,” ujar Jay Arthur,
penulis buku Six Sigma Simplified
Training. Penyelesaian masalah
biasanya terjadi menggunakan nalar
dan perasaan saja. Perusahaan
berkembang lewat trial and error.
Namun, pada suatu titik,
kemampuan untuk menyelesaikan
masalah pelik mulai diperlukan.
Karena tak ada standard operating
procedure, dan beban pekerjaan
pun tak seimbang, lama kelamaan
sulit untuk para karyawan bekerja di
tempat seperti itu. Yang bisa
dilakukan adalah dengan mengambil
sikap dan membuat prosedur
tertentu untuk mengatasi masalah,
atau tunjuk bawahan untuk
menjalankan hal itu.
Ciptakan sebuah buku manual
aturan yang mendefinisikan
mengenai pembagian kerja,
mengenai pemecatan, kepegawaian,
penilaian, cuti, kompensasi,
promosi, dan lainnya.
6. Menghamburkan modal
Kebanyakan pemilik usaha baru
kurang merencanakan kebutuhan
finansial mereka. Umumnya, pemilik
perusahaan yang baru
menghamburkan uang pada
barang-barang yang kurang
dibutuhkan, seperti furnitur,
teknologi dan barang kantor, atau
mempekerjakan terlalu banyak ahli
atau eksekutif ketimbang yang
dibutuhkan. Perlu diketahui pula
bahwa jarang ada pelanggan yang
membayar kewajiban tepat waktu.
Jadi, meski sales berhasil menutup
deal, pembayaran bisa saja terjadi
belakangan. Akan lebih baik jika
Anda memiliki akuntan yang bisa
melakukan analisis.
7. Lupa memperhitungkan orang
terkasih
Pemula membutuhkan waktu
80-100 jam per minggu untuk
bekerja membangun
perusahaannya. Mereka akan butuh
orang yang bisa mendorong
mereka. “Amat dibutuhkan
pasangan yang memiliki waktu,
komitmen, kesabaran, serta mau
mengorbankan penghasilannya agar
hubungan tersebut bisa langgeng,”
jelas Victor Sim, pengacara di
Squire, Sanders & Dempsey.
Anda harus berkomitmen untuk
tetap memerhatikan mereka juga.
Jangan biarkan peluncuran
perusahaan Anda malah menyakiti
orang-orang yang Anda sayangi.
Sumber:
http://female.kompas.com/read/
xml/2010/08/27/14372834/7.kesalahan.saat.memulai.bisnis

Baca artikel terkait >>



0 komentar:

Posting Komentar

Daftar Jadi Agen Mr.BakulPulsa - SMS GRATIS!



Petunjuk: NoHP adalah nomor tujuan 08993943283 Pesannya adalah REG.NoHpAnda.NamaAnda.AlamatAnda klik KIRIM SMS