berbisnis pulsa yang dikirimkan oleh
orang tak dikenal melalui pesan
singkat (SMS)? Kalau iya, jangan
langsung tergiur dengan
keuntungan yang dijanjikan. Selidiki
dulu kebenarannya dan harap hati-
hati.
Sebab, kini muncul penipuan
dengan modus seperti itu. Salah
satu korban adalah Christina Suryani
(57) warga Jalan Ngaglik Baru,
Bendungan, Gajahmungkur. Dia
diperdayai oleh kawanan penipu
tersebut dan menderita kerugian
hingga Rp 17 juta.
Saat melapor ke Polrestabes
Semarang, Christina mengatakan,
kejadian itu bermula saat dua
minggu yang lalu menerima SMS
dari nomor asing yang di dalamnya
tertulis dari center agent penjualan
pulsa Roxymas Mega Cell, Jakarta.
Dalam SMS itu mengajak siapa saja
untuk gabung menjadi anggota dan
diberi gambaran keuntungan.
Korban penasaran dan membalas
SMS tersebut. Dia tertarik mendaftar
jadi anggota. "Saat kulakan pertama
dan kedua lancar, tidak ada
masalah," kata korban kepada
petugas SPK.
Namun Christina tidak mau dengan
alasan terlalu banyak dan khawatir
kalau terjualnya lama. Akan tetapi
Agus terus membujuk dan
memberi saran-saran agar pulsanya
cepat laku. Korban dijanjikan akan
dibantu menjualkan dengan cara
dicarikan penjual pulsa eceran yang
membutuhkan.
Setelah berkali ulang dibujuk, korban
akhirnya setuju. Dia sepakat
membeli pulsa senilai Rp 2 juta.
Sisanya akan dibayar kemudian hari.
"Saya melakukan pembayaran
dengan cara transfer rekening
melalui Bank BCA Jalan Pemuda,"
kata Christina.
Dua hari setelah itu, ada orang
mengaku bernama H Rusli asal
Kalimantan menelepon korban.
Orang ini mengatakan, ingin
membeli pulsa kepada korban.
Korban disarankan agar bersedia
sebab Rusli dikatakan Agus sebagai
pelanggan lama yang tidak pernah
bermasalah. Tapi karena saldo pulsa
cuma Rp 5 juta, korban diminta
membeli di center Raja Cell untuk
menutup kekurangannya. Korban
sepakat dan memutuskan akan
membeli Rp 15 juta untuk
memenuhi pesanan Rusli. Dia
mentrasnfer uang ke rekening Agus.
Setelah dicek pulsanya memang
tertera pulsa bertambah Rp 15 juta.
Akan tetapi saat akan dilakukan
transaksi ternyata gagal. Dicoba
berkali ulang hasilnya tetap sama.
Dia berusaha terus menghubungi
Agus, tapi nomornya selalu tidak
aktif. Ketika dicek nomer
membernya, sudah berganti.
[Suara Merdeka]
0 komentar:
Posting Komentar