dalam dunia bisnis server isi
ulang pulsa mungkin tidak pernah
mendengar adanya server isi
ulang pulsa yang tutup atau
bangkrut. Sesuai yang telah saya
uraikan pada bab terdahulu.
Mayoritas server isi ulang pulsa
saat ini belum dikelola secara bagus.
Banyak yang masih dikelola secara
promitif. Maka tidak mengherankan
jika banyak yang tidak bisa
berkembang dan akhirnya tutup.
Nah disini akan kita bahas beberapa
hal yang sering menjadi penyebab
hancurnya usaha server isi ulang
pulsa. Ini kami beritahukan agar
anda nantinya tidak akan mengalami
kegagalan seperti mereka yang
mengelola asal – asalan.
1. Tidak memiliki pembukuan
yang jelas.
Mereka tidak tahu berapa
permodalan yang telah distor, Tidak
pernah mencatat uang masuk dan
keluar. Keuntungan hanyalah
berdasarkan perkiraan belaka.
Server jalan tanpa acuan yang jelas.
2. Tercampurnya antara
keuangan pribadi dengan
keuangan perusahaan.
Siapapun saya rasa tidak akan ada
yang membantah kalau uang itu
manis. Maka jika keuangan usaha
tercampur dengan keuangan rumah
tangga pasti yang menang adalah
keuangan rumah tangga. Keuangan
usaha akan ikut tersedot sedikit demi
sedikit dan akhirnya tinggal sedikit.
Ini lebih sering terjadi pada
pasangan muda yang masih suka
hura – hura. Banyak sekali saya
mendapat laporan dari rekan – rekan
di berbagai kota di Indonesia. Server
L mengalami minus sampai 300Jt,
Server R mengalami kerugian
sampai 129Jt, Server H mengalami
minus sampai 50Jt, Server M
mengalami minus sampai 40Jt.
Kadang memang terasa sangat
mengerikan. Tapi salah siapa???
Salah siapa mencampuradukan
keuangan pribadi dengan keuangan
usaha.
3. Terjerumus dalam persaingan
harga yang tidak sehat.
Penyebab lain dari hancurnya server
isi ulang pulsa adalah terjebak dalam
persaingan harga yang tidak sehat.
Ini biasanya terjadi pada pemain
baru dengan modal minim. Dimana
saja namanya pemain baru selalu
melakukan promosi. Setrategi
promosi yang paling banyak diambil
adalah dengan memberikan
potongan harga. Karena pemain
baru rata – rata masih memiliki sifat
sangat labil, maka ketika tidak
berhasil menyedot konsumen
biasanya mereka akan habis –
habisan memberikan potongan
harga. Bagi mereka yang terpenting
ada agen yang msuk. Meskupun
harus menanggung minus.
Padahal prinsip usaha yang benar
adalah usahakan namanya usaha ya
jangan sampai minus. Kalau sudah
tidak minus usahakan ada laba yang
bisa menggantikan bea operasional,
kalau sudah laba maka pastikan laba
itu akan bisa untuk melakukan
pengembangan perusahaan.
Kembali seperti yang diuraikan
dalam paragraf pertama, karena
pemain baru memberikan potongan
harga yang tidak wajar, maka
pemain lama yang biasanya sudah
merajai merasa tidak terima.
Akhirnya pemain lama pun juga
melakukan penurunan harga. Nah
kalau sudah seperti itu secara akal
sehat agen – agen tentunya pasti
memilih kembali ke server yang
sudah lama. Karena jelas – jelas
sudah terbukti akses transaksi dan
pelayanannya. Untuk itulah kalau
melakukan bisnis jangan selalu
menjadikan harga sebagai objek
konfrontasi dengan rival. Masih
banyak cara lain untuk menarik hati
konsumen. “U Try, U Can”.
4. Terlalu mudah percaya pada
orang lain.
Saya pernah mendengar istilah
“tidak ada kepercayaan maka
tidak akan ada bisnis” Menurut
anda benar tidak itu?
Menurut saya benar. Tapi sebagian
orang saya menilainya terlalu. Ada
yang terlalu percaya pada orang lain
dan ada yang terlalu tidak percaya
pada orang. Dua – duanya tidak
benar. Sejak 2008 awal saya selalu
mengkampanyekan “tidak ada istilah
percaya 100%”. SETUJU..!!!
Berdasarkan pengalaman saya
sendiri, orang – orang terdekat tidak
jarang justru malah yang pada
akhirnya melakukan pengkhianatan.
Kita pasti merasa sangat dilematis.
Mau kita pukuli masih saudara, tidak
kita kasih pekerjaan kok rasanya
sangat kasihan, mau dilaporkan ke
polisi kok masih teman, sudah kenal
keluarganya juga, gak enak
bermusuhan dengan teman
sendiri.Masih banyak lagi alasan –
alasan lain. Untuk itulah sebisa
mungkin kita menerapkan prinsip
yang benar. Biarkan orang mau
berkata apa karena yang namanya
resiko juga kita yang menanggung.
“Bisnis adalah bisnis dan teman
adalah teman”. Mitra bisnis belum
tentu teman dan teman belum tentu
mitra bisnis.
Terlebih dalam dunia server isi ulang
pulsa. Siapapun mengetahui kalau
bisnis server isi ulang pulsa adalah
bisnis dengan permainan uang yang
besar. Bisnis paling menggiurkan,
paling diminati namun juga paling
beresiko jika pengelolaan tidak tepat.
Banyak pemain server isi ulang
pulsa menerapkan BB ( barang
masuk dulu baru bayar beberapa
hari kemudian ) untuk menarik dan
menjaga loyalitas konsumen. Ini
biasanya dilakukan oleh pemain
dengan modal gede. Sayangnya
mereka sering sekali tidak selektif.
Memberikan fasilitas kemudahan
bayar belakang hanya berdasarkan
hubungan karena sudah kenal lama
dan jumlah penjualannya banyak.
Padahal penjualan yang banyak itu
belum tentu untungnya besar.
Untuk itu kami tekankan berhati –
hatilah dalam memilih orang.
Terutama jika ditempatkan pada
bagian yang berpeluang seseorang
bisa melarikan barang. Misal
dibagian pengambilan deposit agen,
bagian stor ke bank dan sebagainya.
( Untuk menjawab orang seperti apa
dan jangka waktu berapa kita bisa
mempercayai orang terutama untuk
sales yang ditugaskan mengambil
uang storan ke agen, saat ini masih
dalam tahap saya lakukan
pengamatan. Kira – kira pertengahan
2010 akan saya publikasikan hasil
pengamatan tersebut )
5. Tidak Menguasai Program
Server Isi Ulang Pulsa yang
Digunakannya.
Ini adalah fakta prend. Banyak
server isi ulang pulsa di Indonesia
operatornya tidak memahami
komputer sama sekali. Masih
banyak saya menemui operator
yang untuk meng-copy data dari
komputer ke flashdisk atau
sebaliknya saja masih kebingungan.
Yah menjalankan server hanya
sebatas menghidupkan dan
mematikan saja. Lalu mengamati.
Tetapi tidak bisa melakukan
perawatan server dengan benar.
Mesin server ( komputer ) itu juga
ingin diperhatikan brow… kayak
motor. Perlu diservis segala secara
berkala. Dalam dunia IT sering
disebut “maintenance”. Nah ini
operator yang tidak mumpuni
biasanya tidak paham. Parahnya lagi
misalkan komputer terkena virus,
komputer mati dan sebagainya,
kacau deh. Penanganan akhirnya
menjadi lama.
Untuk itu ane sarankan kalau
mencari operator carilah yang paling
tidak ada sedikit pengetahuan di
komputer. Jangan yang baru saja
turun dri gunung. Nanti saya repot
kalau disuruh kasih training. Memori
saya nanti bisa jad ikut lemot…
waakwakwkakwa..!!!
6. Gagalnya Sistem
Pendelegasian Tugas dan
Wewenang.
Ini berlaku pada semua bidang
bisnis Om. Masih banyak Owner
yang tidak memahami manajement
pengelolaan SDM. Awalnya mereka
membangun usaha, lalu
berkembang, lalu mencari
karyawan. Sayangnya mereka tidak
bisa mendelegasikan tugas dan
wewenang ke bawahannya. Maka
akhirnya pengangkatan karyawan
itu tidak berfungsi. Melainkan hanya
sebatas menjadi teman ngobrol
saja. Atau teman untuk dimarahi…
wew parah…!!!
Bagaimana tidak parah. Perusahaan
selalu tergantung pada si bos. Kalau
si bos tidak ada ya perusahaan tidak
jalan. Karena anak buah tidak diberi
wewenang yang jelas. Juga tidak
pernah ditatar. Kalau seperti itu
untuk apa mengangkat karyawan.
Jadi kalau mengangkat karyawan
atau memperkerjakan seseorang ya
harus diberikan tugas dan
wewenang secara jelas. Pastikan
ketika anda sedang ada urusan lain
usaha anda masih tetap berjalan
karena ada bawahan anda yang
menjalankannya. Anda tinggal
menangani urusan – urusan yang
bersifat rahasia dan vital saja.
Gagalnya Pendelegasian tugas dan
wewenang dalam perusahaan selain
owner yang tidak percaya pada
orang lain juga bisa diakibatkan oleh
gagalnya membangun iklim kerja
yang nyaman. Kalau anda
mengingnkan karyawan anda loyal
dan bisa bekerja maksimal dengan
penuh tanggungjawab, maka anda
harus menciptakan iklim kerja
seperti nuansa dalam kehidupan
rumah tangga.
Sebagai bos anda tidak boleh kaku.
Tidak boleh pelit. Anda harus gemar
memberikan bonus. Bonus tidak
selalu berupa materi. Tetapi ucapan
selamat pun juga termasuk bonus.
Buatlah anda akrab dengan semua
karyawan anda. Seperti keakraban
hubungan dalam keluarga. Lihat
dalam keluarga ada ayah, ibu, anan,
nenek. Meskipun hubungan akrab
tetapi fungsi jelas. Tidak pernah
terbalik.
Buatlah karyawan anda merasa
memiliki usaha anda. Merasa dia
bagian dari perusahaan anda.
Sehingga maju mundurnya usaha
tersebut menyangkut kelangsungan
hidup mereka juga. Jangan sampai
di otak karyawan anda tertanan
pemikiran “untuk apa bekerja lebih,
toh yang kaya ya hanya bos saja”
Jelasnya, ketika anda menginginkan
karyawan anda bisa bekerja secara
optimal maka anda harus
memberikan hak mereka dan
memperlakukan mereka seperti
teman. Akrab namun dengan tetap
memiliki ketegasan.
7. Tidak Adanya Innovasi Bisnis.
Apapun Bisnisnya kita harus paham
kalau namanya bisnis itu tidak ada
yang abadi. Untuk itu perlu adanya
innovasi. Karena hanya dengan
memberikan innovasi baru terhadap
bisnis anda konsumen anda akan
bisa betah bersama anda.
Sumber : AangTofa
0 komentar:
Posting Komentar