Selamat Datang di mr. Bakul Pulsa Blogs

BERITA TERBARU

Bundling Solusi Atasi Kejenuhan Pasar Telekomunikasi

JAKARTA - Tingginya jumlah operator di Indonesia, membuat pasar telekomunikasi Tanah Air mencapai titik jenuh. Menurut data yang dimiliki Kamar Dagang Indonesia (KADIN), penetrasi telekomunikasi di Indonesia pada 2010 lalu sudah mencapai 84,3 persen.

Angka ini diambil dari
penghitungan jumlah penjualan
SIM card yang mencapai 204,8
juta unit. Jumlah ini naik sekira 8
persen dari 2009, yang jumlah
penjualan SIM card hanya 183,27
juta, atau sama dengan penetrasi
76,3 persen.
Menurut pengamat marketing
Yuswohadi, salah satu startegi
untuk mengatasi kejenuhan
tersebut adalah dengan
melakukan bundling dengan
sejumlah vendor perangkat keras,
seperti handset, laptop hingga
tablet. Walaupun sebetulnya,
konsep bundling ini sudah
dilakukan sejak beberapa tahun
lalu.
"Dulu konsep bundling itu
mengusung price war, walaupun
saat ini arahnya sama, namun
kemasan yang dihadirkan
sebetulnya tidak jauh berbeda.
Nantinya, konsep bundling akan
mengarah ke konten war,"
cetusnya, disela-sela Bincang
Selular yang digelar The Wireless
Network di Jakarta, Kamis
(31/3/2011).
Ditambahkan oleh Yus, panggilan
akrabnya, dalam
perkembangannya kemudian,
operator mencium gelagat
kebutuhan konsumen yang tidak
hanya untuk menelepon (voice)
dan SMS, tetapi mulai mengarah
ke layanan data untuk
mendukung aktivitas berjejaring
sosial, chatting atau email.
Melihat animo masyarakat,
strategi penjualan kartu perdana
yang dibundel dengan ponsel
semacam itu masih akan marak
di kemudian hari, bahkan dengan
tingkat persaingan yang ekstra
ketat dengan tarif atau harga dan
layanan yang beragam. Kondisi
ini masih terlihat dari banyaknya
produsen ponsel dan operator
yang menawarkan paket
bundling. Selain itu, di beberapa
daerah, karakter pasarnya masih
sensitif terhadap persaingan harga
dan tarif.
Price war sendiri Yus
memprediksi akan bertahan sekira
2 sampai 3 tahun lagi, yang
selanjutnya akan mengarah ke
konten war. Maksudnya adalah,
bundling yang ditawarkan oleh
operator nantinya akan mengarah
kepada fitur-fitur aplikasi tertentu
yang tentunya dibagikan secara
gratis dalam paket promo.
"Walaupun sebetulnya tren ini
tidak akan terlalu lama. Karena
operator harus berpikir ulang
untuk menyiapkan startegi yang
lain," tambahnya.
Hal senada juga dikatakan salah
satu perwakilan operator PT
Telkomsel, Vice President Channel
Management Gideon Purnomo,
Telkomsel yang kini memiliki 97
juta pelanggan, tidak mau sekadar
menitipkan kartu perdana di
dalam ponsel, tetapi sekaligus
menanamkan aplikasi yang sudah
dikustomisasi sesuai kebutuhan
pelanggan. Untuk meningkatkan
value added, dalam konsep
bundling ini, Telkomsel juga
memasukkan aplikasi dalam
bentuk launcher, misalnya Love
Indonesia untuk produk bundling
BlackBerry.
“Ke depannya, kita juga berusaha
agar bundling ini tidak hanya
sekedar Telkomsel menitipkan
kartu kepada penyedia handset
tapi bagaimana memudahkan
pelanggan dalam mengakses
layanan Telkomsel, terutama
layanan baru yang bersifat VAS”,
jelasnya.
Telkomsel sendiri tidak main-main
dalam mengembangkan startegi
bundling tersebut, buktinya
mereka menargetkan akan
melakukan 10 juta bundling
dengan beragam vendor mulai
dari laptop, handset, modem
hingga tablet.
"Dari startegi bundling tersebut,
Telkomsel mengharapkan akan
ada kenaikan revenue sebesar
Rp800 miliar selama tahun 2011
tersebut," tandasnya. Sumber: www.okezone.com

Baca artikel terkait >>



0 komentar:

Posting Komentar

Daftar Jadi Agen Mr.BakulPulsa - SMS GRATIS!



Petunjuk: NoHP adalah nomor tujuan 08993943283 Pesannya adalah REG.NoHpAnda.NamaAnda.AlamatAnda klik KIRIM SMS