penjualan pulsa ponsel mulai saat ini
bisa dikontrol. Asosiasi Server Pulsa
Indonesia (Aspindo) memanfaatkan
momentum Indonesian Cellular
Show (ICS) 2010 di Jakarta
Convention Center (JCC) untuk
menyatukan misi 1.500 pengusaha
server pulsa di Indonesia.
Aspindo berharap bisa mengontrol
bisnis tersebut untuk mengantisipasi
agen-agen nakal, terutama yang
menjual pulsa dengan harga jauh
lebih tinggi atau sebaliknya,
sehingga merusak pasar. "Semoga
Aspindo juga mempermudah
pengusaha mendapatkan modal dari
bank," ujar Dwi Lesmana, ketua
Aspindo terpilih, di Jakarta akhir
pekan lalu (18/7/2010).
Pengusaha server pulsa merupakan
pemilik sekaligus penyedia
perangkat server pulsa dan software
penjualan pulsa elektrik. Setiap
distribusi pulsa diperoleh dari diler
operator, kemudian disebarkan
kepada para agen. Standarnya,
setiap pengusaha itu membawahi
20 ribu agen atau pengecer pulsa.
Dwi mengatakan, target
pembentukan Aspindo adalah
menggaet 10 ribu anggota atau agen
baru, termasuk developer software
untuk server pulsa, tahun depan.
Dengan demikian, Aspindo telah
membuka lapangan kerja atau
menciptakan para pengusaha baru.
"Sebenarnya, pengusaha server
pulsa sudah banyak dan tersebar.
Hanya, kami ingin menciptakan
wadah untuk menyatukan misi.
Segera kami mengunjungi semua
operator, selanjutnya mengedukasi
para agen," jelas Dwi.
Menurut data Asosiasi
Telekomunikasi Seluler Indonesia
(ATSI), pengguna seluler di
Indonesia sampai Juni 2010
berjumlah 180 juta pelanggan atau
sekitar 80 persen populasi
penduduk. "Penggunaan seluler
sebanyak 180 juta nomor dicapai
setelah 15 tahun layanan GSM
beroperasi di tanah air," kata ketua
ATSI Sarwoto Atmosutarno saat
membuka ICS.
Berdasar data sampai Juni 2010, ada
88 juta nomor yang menjadi
pelanggan Telkomsel. Sekitar 35 juta
nomor lain merupakan pengguna
XL. Sementara itu, sekitar 39,1 juta
nomor menjadi pelanggan Indosat.
Selebihnya merupakan pelanggan
Axis dan 3 (Tri). Menurut Sarwoto,
pendapatan seluruh operator seluler
sudah menembus Rp 100 triliun.
"Industri itu terus tumbuh. Investasi
meningkat menjadi sekitar USD 2
miliar per tahun dengan jumlah BTS
lebih dari 100 ribu unit," terangnya.
(gen/c11/tia/jpnn
0 komentar:
Posting Komentar